3. Kondisi Sosial Ekonomi yang Tidak Stabil
Akibat pendidikan yang terputus juga menyebabkan sulitnya mendapatkan pekerjaan dan upah yang layak. Tanpa dukungan yang cukup dari segi finansial dan sosial, kesulitan untuk memberikan perawatan yang memadai bagi anak-anak mereka semakin besar. Kondisi ekonomi yang buruk berhubungan langsung dengan tingkat gizi yang rendah pada anak, yang berkontribusi pada terjadinya stunting. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti makanan bergizi dan akses ke perawatan medis, menyebabkan anak-anak tumbuh dalam kondisi yang tidak optimal.
4. Tanggung Jawab yang Berat di Usia Muda
Menjadi ibu di usia muda membawa beban mental dan emosional yang besar. Stres dan tekanan dari tanggung jawab yang belum seharusnya mereka tanggung bisa mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental mereka. Stres berkepanjangan dapat mempengaruhi pola asuh anak, bahkan kualitas perawatan yang diberikan kepada bayi, yang pada gilirannya berkontribusi pada stunting. Anak yang dibesarkan dalam kondisi emosional yang tidak stabil lebih berisiko untuk mengalami gangguan perkembangan.
Baca juga : Perkawinan Anak : Ketika Tradisi Menyimpang dari Tujuan
Muhammad Yaqub, S.H.I., M.E, Ketua Program Studi Ekonomi Islam UNU NTB, menambahkan apa yang disampaikan oleh Husna, bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam mencegah perkawinan anak dan stunting. “Pendidikan bukan hanya memberi pengetahuan, tetapi juga memberikan kekuatan untuk mengubah masa depan. Melalui kegiatan seperti UNU LiterAction! ini kami berharap dapat mendorong kesadaran dan perubahan positif di kalangan pelajar, agar mereka tidak hanya memahami bahaya perkawinan anak, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam masyarakat mereka,” ujarnya dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Yaqub juga mengajak para pelajar untuk melihat lebih dekat pada Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB sebagai pilihan untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka. “UNU NTB tidak hanya menyediakan pendidikan berkualitas, tetapi juga berkomitmen pada pembentukan karakter yang kuat, yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan sosial yang sangat relevan dengan tantangan zaman saat ini”, lanjutnya.
Saat ini, UNU NTB memiliki 11 Program Studi dengan akreditasi Baik Sekali, yang siap menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia profesional. Program-program studi tersebut meliputi:
Liputanntb.com - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat diperkirakan akan mengeluarkan dana sebesar Rp20 triliun untuk…
Liputanntb.com - Sebuah video yang menampilkan sejumlah jemaah haji Indonesia diturunkan dari bus dan koper…
Liputanntb.com - MATARAM – Pojok NTB menggelar dialog publik di Meeino Warking, Kota Mataram pada…
Liputanntb.com - Pemerintah Indonesia secara resmi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Pegawai Negeri…
Liputanntb.com - Mataram – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dispora NTB) menggelar…
Liputanntb.com - Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar warga dari wilayah Sumbawa Barat di Desa…