tajam terpercaya

Tafsir dari Surah Al-Baqarah ayat 61 berbunyi:

Surah Al-Baqarah ayat 61 berbunyi:

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

وَإِذۡ قُلۡتُمۡ یَٰمُوسَىٰ لَن نَّصۡبِرَ عَلَىٰ طَعَامࣲ وَٰحِدࣲ فَٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ یُخۡرِجۡ لَنَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلۡأَرۡضُ مِنۡ بَقۡلِهَا وَقِثَّآىٕهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَاۚ قَالَ أَتَسۡتَبۡدِلُونَ ٱلَّذِی هُوَ أَدۡنَىٰ بِٱلَّذِی هُوَ خَیۡرٌ ٱهۡبِطُواْ مِصۡرࣰا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلۡتُمۡۗ وَضُرِبَتۡ عَلَیۡهِمُ ٱلذِّلَّةُ وَٱلۡمَسۡكَنَةُ وَبَآءُو بِغَضَبࣲ مِّنَ ٱللَّهِۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ یَكۡفُرُونَ بِ‍ـَٔایَٰتِ ٱللَّهِ وَیَقۡتُلُونَ ٱلنَّبِیِّۦنَ بِغَیۡرِ ٱلۡحَقِّۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ یَعۡتَدُونَ ٦١

Terjemahan:

“Dan (ingatlah) ketika kalian berkata, ‘Wahai Musa, kami tidak bisa sabar dengan hanya satu jenis makanan saja, maka mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan untuk kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, mentimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya.’ Musa berkata, ‘Maukah kalian mengambil sesuatu yang lebih rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah ke suatu negeri, maka pasti kalian akan memperoleh apa yang kalian minta.’ Dan mereka ditimpa kehinaan dan kemiskinan, serta mereka kembali dengan membawa murka dari Allah. Hal itu karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Itu karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.”

Makna Ayat:

Ayat ini menceritakan kisah Bani Israil setelah mereka diselamatkan oleh Allah dari Fir’aun dan diberikan makanan dari langit, yaitu manna (sejenis madu atau makanan lezat) dan salwa (sejenis burung puyuh). Namun, mereka mengeluh kepada Nabi Musa dan meminta makanan lain yang lebih biasa, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.

Nabi Musa menegur mereka karena lebih memilih sesuatu yang lebih rendah dibandingkan dengan nikmat yang lebih baik dari Allah. Akibat dari sikap keras kepala dan keingkaran mereka terhadap nikmat Allah, mereka dihukum dengan kehinaan, kemiskinan, dan kemurkaan Allah.

Ayat ini menjadi pelajaran tentang syukur, ketaatan, dan menghargai nikmat Allah, serta peringatan terhadap akibat dari keingkaran dan kedurhakaan.