Liputanntb.com – Lombok Barat – Isu penebangan pohon di kawasan Taman Narmada yang sempat beredar melalui media sosial dan pemberitaan lokal mendapat tanggapan langsung dari pengelola. Melalui pesan WhatsApp kepada media, Manajer Taman Narmada sekaligus Direktur BUMD Lombok Barat, Eko Esti Santoso, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukanlah penebangan, melainkan pemangkasan rutin.
Baca Juga:Ngeri! Pencarian Pendaki Rusia yang Hilang di Gunung Rinjani Terus di Lakukan Tim Sar
“Nggih bang, jadi yang ada di berita itu bukan pemotongan tapi pemangkasan pohon. Pohonnya juga masih hidup dan ada daun-daunnya yang muncul lagi,” jelas Eko pada Sabtu (3/5) pukul 17.04 WITA.
Ia menambahkan bahwa pemangkasan pohon dilakukan secara berkala terhadap pohon-pohon yang tumbuh terlalu tinggi dan berpotensi menghalangi pemandangan ke arah pura, yang merupakan bagian penting dari kawasan cagar budaya Taman Narmada.
“Selama ini memang kalau pohonnya terlalu tinggi itu dipangkas karena menghalangi pemandangan pura,” imbuhnya.
Taman Narmada: Miniatur Gunung Rinjani Peninggalan Raja
Taman Narmada bukan sekadar ruang terbuka hijau biasa. Taman ini dibangun pada tahun 1727 Saka atau 1805 Masehi oleh Raja Anak Agung Gede Karangasem dari Bali. Taman ini dibuat sebagai miniatur Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, yang digunakan raja untuk melakukan ritual keagamaan ketika usianya sudah terlalu tua untuk naik ke puncak gunung.
Dengan membayar tiket masuk Rp10.000 untuk wisatawan lokal, pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur klasik Bali, kolam alami, serta suasana sejuk yang dipenuhi pepohonan rindang.
Respons Pemerhati Lingkungan: Transparansi Diperlukan
Menanggapi klarifikasi tersebut, pemerhati lingkungan dari Komunitas Sapana NTB, Farid, menyampaikan bahwa pemangkasan pohon memang bagian dari pengelolaan ruang hijau, namun perlu disampaikan secara terbuka kepada publik.
“Selama tidak merusak ekosistem dan dilakukan dengan pertimbangan ekologis, pemangkasan sah-sah saja. Namun kami berharap ada papan informasi atau pemberitahuan resmi agar tidak menimbulkan asumsi negatif di masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar pengelola bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menyiapkan panduan pemeliharaan pohon di kawasan konservasi dan cagar budaya seperti Taman Narmada.
Komitmen Terhadap Pelestarian
Sebagai salah satu destinasi wisata dan situs bersejarah penting di Lombok, Taman Narmada terus berupaya menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kenyamanan pengunjung. Pengelola menyatakan keterbukaan untuk berdialog dengan masyarakat dan komunitas peduli lingkungan guna memastikan praktik pengelolaan yang transparan dan bertanggung jawab.
(Hs)