tajam terpercaya

Rp10 Juta Semalam, Liburan Berujung Kematian: Fakta Mengejutkan Kasus Misri

Perempuan muda berusia 23 tahun itu berasal dari keluarga sederhana
Perempuan muda berusia 23 tahun itu berasal dari keluarga sederhana. (Dok. Istimewa).

Liputanntb.com – Lombok – Sosok Misri Puspita Sari mendadak menjadi sorotan publik usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda NTB dalam kasus pembunuhan tragis yang merenggut nyawa Brigadir Muhammad Nurhadi di Gili Trawangan. Namun, benarkah Misri aktor utama, atau hanya pion dalam permainan para elit berseragam?

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Perempuan muda berusia 23 tahun itu berasal dari keluarga sederhana di pelosok Jambi, dan kini tinggal di Banjarmasin. Ayahnya telah wafat sejak ia kecil, meninggalkan beban berat sebagai tulang punggung keluarga. Demi menafkahi ibu dan lima adiknya, Misri banting tulang bekerja serabutan. Hidup kerasnya mendadak berubah saat kenalan dengan seorang perwira polisi.

Pertemuan itu berbuntut pada “liburan” ke Lombok dan Gili Trawangan, dengan imbalan Rp10 juta per malam dan semua akomodasi ditanggung. “Klien kami hanya mengikuti ajakan Yogi. Tidak ada paksaan, tapi jelas ada ketimpangan kuasa dan ketergantungan ekonomi,” kata kuasa hukum Misri, Yan Mangandar Putra, dalam konferensi pers Rabu (9/7/2025).

Sesampainya di Lombok, Misri dijemput oleh Brigadir Nurhadi. Mereka menuju vila yang sudah diisi dua perwira, Kompol I Made Yogi dan Ipda I Gede Aris, bersama dua wanita lainnya. Namun Nurhadi datang sendiri.

Malam yang dijanjikan sebagai liburan itu berubah menjadi pesta kelam. Alkohol, pil penenang, dan ekstasi disebut dikonsumsi bersama. Menurut pengakuan, Inex dibawa Yogi, sedangkan Riklonal berasal dari Bali dan dibawa oleh Misri atas permintaan Yogi.

Kematian Nurhadi di tengah pesta narkoba ini menyeret banyak nama besar dan membuka kemungkinan adanya jaringan gelap di tubuh aparat. Apakah Misri hanya korban sistem? Atau justru kunci untuk membongkar skandal besar yang lebih dalam?

Terungkap fakta mengejutkan soal sosok Misri Puspita Sari, 23 tahun, yang menjadi tersangka dalam kasus kematian tragis Brigadir Muhammad Nurhadi di Villa Tekek, Gili Trawangan. Selain dua perwira polisi dari Polda NTB, Misri kini berada di garis depan pemberitaan nasional.

Berdasarkan penelusuran LiputanNTB.COM. Profil dari tirto.id, “Misri Puspita Sari adalah anak yatim yang menjadi tulang punggung keluarga setelah ayahnya meninggal dunia. Ia menghidupi ibu dan lima saudara”

Menurut Suara.com, kuasa hukum Misri menyampaikan bahwa “klien kami hanya diminta menemani. Tidak tahu akan berujung seperti ini” ketika menjelaskan keterlibatan Misri dalam pesta yang berujung kematian.

Kronologi dari Lombok Post menyorot bahwa Misrilah saksi pertama yang menemukan korban, dengan narasi: “Saksi yang pertama melihat adalah saksi berinisial M (Misri Puspita Sari), yang membangunkan Yogi, ‘Bang ada ini (tenggelam)’

Sementara itu, menurut laporan NTV News, “Penyidik Polda NTB masih mendalami peran Misri dalam insiden tragis” yang terjadi pada 16 April lalu di Villa Tekek, lokasi pesta dan tragedi berlangsung.