Ada Apa Polisi Vs Warga di Puskesmas Sengkol, Menghebohkan Warganet!

Liputanntb.com – Bentrokan yang terjadi di halaman Puskesmas Sengkol pada Sabtu dini hari menggemparkan masyarakat Lombok Tengah (Loteng).

Pertikaian ini masih menjadi perbincangan di kalangan warga, dengan berbagai spekulasi yang beredar.

Baca juga:

Janji Bohong dan Bukti Baru! Desakan Penahanan Suhaili FT Makin Kuat

Informasi terkait insiden tersebut masih simpang siur seperti beredar di media terutama mengenai dugaan perkelahian antara seorang anggota Polres Loteng dengan seorang warga, yang mengakibatkan keduanya mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Salah seorang warga Desa Sengkol yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa dirinya sangat terkejut saat mendengar kabar tersebut. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, anggota Polres Loteng disebut sebagai korban, sedangkan seorang warga berinisial D diduga sebagai pelaku. Dilansir sorotanntb.id.

“Kalau menurut cerita yang beredar, D sudah menunggu di lokasi kejadian di dalam mobilnya. Begitu korban datang, pelaku langsung menyerang dengan parang, sehingga duel pun tak terhindarkan,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang berkembang, terduga pelaku D disebut-sebut sebagai bandar narkoba. “Katanya, pelaku sengaja memancing anggota polisi itu datang ke TKP dengan berpura-pura ada transaksi narkoba,” tambahnya.

Akibat duel tersebut, kedua belah pihak mengalami luka parah, termasuk luka sobek di kepala dan lengan akibat senjata tajam. “Terakhir yang saya dengar, keduanya masih dirawat di rumah sakit,” ujarnya.

Kasi Humas Polres Loteng, IPTU Lalu Brata Kusnadi, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa seorang anggotanya mengalami luka dan saat ini masih dalam perawatan intensif.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

IPTU Lalu Brata Kusnadi juga mengungkapkan bahwa anggota Polres yang terlibat dalam insiden tersebut berinisial SN. Namun, pihaknya belum bisa

memberikan informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini.