Tim sukses kampung-an yang dulu berkoar-koar, sekarang cuma bisa teriak dari pinggir pagar. Mereka tak pernah diundang ke rapat-rapat penting, apalagi diajak bicara soal kursi jabatan. Kekuasaan dipegang elit proyek, pelungguh cuma juru bayar cicilan politik.
Mutasi kemarin bukan soal meritokrasi. Itu soal barter proyek, pengamanan bisnis, dan pelunasan utang bohir. Lalu Bajang lebih takut kehilangan restu Abah Punya daripada mengecewakan rakyat. Sementara rakyat dibuai cerita manis dari podium, kenyataannya kursi jabatan ditukar demi melunasi dosa politik masa lalu.
Catat ini, Lalu Bajang: kekuasaan itu cepat basi. Besok lusa tembok dan trotoar Lombok-Sumbawa akan bercerita. Dan orang kampung di sini tak sebodoh yang pelungguh kira.
Datu Kauman Muhajirin
Anak kampung yang paham betul bau amis dapur kekuasaan
Oleh Datu Kauman Muhajirin
(*)