Tim sukses kampung-an yang dulu berkoar-koar, sekarang cuma bisa teriak dari pinggir pagar. Mereka tak pernah diundang ke rapat-rapat penting, apalagi diajak bicara soal kursi jabatan. Kekuasaan dipegang elit proyek, pelungguh cuma juru bayar cicilan politik.
Mutasi kemarin bukan soal meritokrasi. Itu soal barter proyek, pengamanan bisnis, dan pelunasan utang bohir. Lalu Bajang lebih takut kehilangan restu Abah Punya daripada mengecewakan rakyat. Sementara rakyat dibuai cerita manis dari podium, kenyataannya kursi jabatan ditukar demi melunasi dosa politik masa lalu.
Catat ini, Lalu Bajang: kekuasaan itu cepat basi. Besok lusa tembok dan trotoar Lombok-Sumbawa akan bercerita. Dan orang kampung di sini tak sebodoh yang pelungguh kira.
Datu Kauman Muhajirin
Anak kampung yang paham betul bau amis dapur kekuasaan
Oleh Datu Kauman Muhajirin
(*)
Page: 1 2
Liputanntb.com - NTB - Suasana di lingkungan Fakultas Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB pagi…
LIPUTANNTB.com – Kabar baik bagi para pencari beasiswa! Sejumlah kampus dan pemerintah luar negeri kembali…
Jakarta — Kabar gembira bagi para dosen, widyaiswara, pengawas sekolah, dan guru berpengalaman! Rekrutmen Calon…
Jakarta, LiputanNTB.com – Program Beasiswa Unggulan (BU) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)…
LiputanNTB.com – Lombok Tengah | Tradisi pernikahan suku Sasak menyimpan banyak nilai pendidikan sosial yang…
Liputanntb.com - NTB. Lombok Tengah Tradisi budaya lokal tak hanya penting untuk dijaga, tetapi juga…