Liputanntb.com – terjadi penembakan massal di Kampus Risbergska, sebuah pusat pendidikan untuk orang dewasa di Örebro, Swedia, yang mengakibatkan 11 orang tewas, termasuk pelaku. Pelaku diidentifikasi sebagai Rickard Andersson, seorang pria berusia 35 tahun yang pernah menjadi siswa di institusi tersebut.
Sebelum melakukan aksinya, Andersson dilaporkan mengganti pakaiannya dengan seragam militer berwarna hijau di toilet sekolah.
Selama insiden tersebut, seorang siswa yang bersembunyi di dalam toilet berhasil merekam video yang menangkap teriakan “Kalian harus keluar dari Eropa” sebelum terdengar suara tembakan.
Andersson, yang digambarkan oleh keluarganya sebagai seorang penyendiri dengan fobia sosial ekstrem, telah menganggur sejak 2015 dan hidup terisolasi.
Dia memiliki lisensi untuk empat senjata api, dan polisi menemukan tiga senapan di dekat tubuhnya setelah insiden tersebut.
Meskipun motif pasti dari serangan ini masih belum jelas, pihak berwenang menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan motif ideologis di balik tindakan tersebut.
Insiden ini telah mengguncang Swedia dan memicu diskusi tentang keamanan di institusi pendidikan serta akses terhadap senjata api di negara tersebut. Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyebut serangan ini sebagai hari yang menyakitkan bagi negara, sementara Raja Carl XVI Gustaf menyatakan bahwa seluruh Swedia sedang berduka.