tajam terpercaya

Data Kasus! Tingginya Perkawinan Anak di NTB Jadi Sorotan dalam Acara UNU LiterAction!

kegiatan UNU LiterAction! di SMKN 1 Kuripan
Kegiatan UNU LiterAction! di SMKN 1 Kuripan. Photo: (Husna).

Liputanntb.com – Perkawinan anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap menjadi isu serius dengan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data yang tersedia:

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0
  • Persentase Perkawinan Anak:
    • Tahun 2020: 16,61%
    • Tahun 2021: 16,59%
    • Tahun 2022: 16,23%
    • Tahun 2023: meningkat menjadi 17,32%

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB kembali menyelenggarakan kegiatan UNU LiterAction! di SMKN 1 Kuripan dengan mengangkat tema “Dream BIG. Merencanakan Masa Depan Bebas Perkawinan Anak”. Acara ini diisi oleh Kepala Biro Psikologi UNU NTB, Yuni Fitriani Ahmad, S.Psi., M.Psi., yang memberikan edukasi terkait pentingnya pencegahan perkawinan anak melalui upaya optimal dan konvergen dari berbagai pihak, termasuk masyarakat.

Yuni juga menyoroti paradigma masyarakat yang sering kali menjadi akar permasalahan. “Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak perempuan yang sudah bisa mengurus pekerjaan rumah tangga sudah siap menikah. Padahal, secara psikologis dan fisik, mereka belum matang,” jelasnya. Selain itu, pernikahan dini pada laki-laki tanpa kesiapan mental dan finansial dapat menyebabkan rumah tangga yang tidak harmonis serta rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). “KDRT bukan hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga ekonomi, psikis, dan seksual, sebagaimana diatur dalam UU PKS,” tambahnya.