“Kami sedang berupaya keras mengungkap pelaku dan motif di balik kejadian ini,” tegas Iptu Rayendra.
Burhan S Gani, kakak korban, menduga penembakan tersebut berkaitan dengan perkara hukum yang tengah ditangani almarhum. “Korban sedang menangani persidangan di Bone,” ungkapnya kepada wartawan.
Erles Rareral, SH, MH, menyerukan agar Kapolda Sulawesi Selatan segera mengambil tindakan tegas dengan membentuk tim khusus untuk menangkap pelaku dan memastikan penegakan hukum.
“Penegakan hukum tidak boleh kalah oleh kekerasan. Saya meminta Kapolda Sulsel segera memberikan rasa aman, bukan hanya kepada keluarga korban tetapi juga kepada seluruh profesi hukum,” tegas Erles.
Insiden ini mengguncang komunitas hukum, yang melihatnya sebagai ancaman terhadap integritas dan keamanan profesi pengacara. Erles Rareral juga menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.
“Kami tidak akan tinggal diam. Kami akan terus memperjuangkan keadilan untuk almarhum dan masyarakat, memastikan tindakan biadab seperti ini tidak terulang,” tutup Erles.
Liputanntb.com - Kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5% merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja. Namun,…
Liputanntb.com - Proses seleksi calon komisaris Bank NTB Syariah telah mencapai tahap akhir. Sebanyak 30…
Lombok Tengah, – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo…
Liputanntb.com - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat diperkirakan akan mengeluarkan dana sebesar Rp20 triliun untuk…
Liputanntb.com - Sebuah video yang menampilkan sejumlah jemaah haji Indonesia diturunkan dari bus dan koper…
Liputanntb.com - MATARAM – Pojok NTB menggelar dialog publik di Meeino Warking, Kota Mataram pada…