tajam terpercaya

Gubernur NTB: MBG Bukan Sekadar Program, Tapi Gerakan Moral Menyelamatkan Masa Depan Anak Bangsa

Liputanntb.com - Mataram, 6 Agustus 2025. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia NTB menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Monitoring Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai langkah nyata untuk mencetak generasi NTB yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Bertempat di Ballroom Hotel Lombok Raya, kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen strategis, di antaranya pejabat dari Badan Gizi Nasional, unsur TNI-Polri, para kepala daerah, pelaku usaha jasa boga, hingga petugas SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari seluruh kabupaten/kota se-NTB. Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, melalui sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Sosial Kemasyarakatan, Dr. H. Ahsanul Khalik, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar proyek teknis, melainkan sebuah gerakan moral yang bertujuan menyelamatkan masa depan bangsa melalui pemenuhan gizi anak-anak. “MBG bukan sekadar proyek. MBG adalah gerakan moral. Ini adalah ikhtiar luhur bersama agar masa depan anak-anak NTB dibentuk lewat gizi yang seimbang, dari piring-piring yang sehat, dan dari dapur-dapur yang ikhlas serta bertanggung jawab,” tegasnya. Dengan mengusung tema “Gizi Seimbang dari Bumi Gora, Wujudkan Anak NTB Cerdas dan Bergizi, Lewat Piring Sehat untuk Masa Depan Hebat”, program MBG diposisikan sebagai kelanjutan perjuangan bangsa. Jika dahulu kemerdekaan diperjuangkan dengan senjata, kini perjuangan itu diteruskan melalui sendok dan garpu, dengan menyajikan makanan bergizi, higienis, dan bermutu kepada anak-anak sekolah dasar. Dalam laporannya, disebutkan bahwa hingga awal Agustus 2025, dari total target 623 titik SPPG, sebanyak 66 titik telah beroperasi, 16 titik tambahan akan menyusul bulan ini, 33 titik masih dalam proses evaluasi, sementara 232 titik calon SPPG dari mitra masih menyiapkan infrastruktur, peralatan, dan SDM. “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya kepada Badan Gizi Nasional atas perkembangan yang sangat membahagiakan ini. Ini menjadi bukti bahwa kita sedang bergerak bersama, memenuhi amanat sejarah, memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita,” ujar Staf Ahli. Gubernur NTB juga berpesan kepada seluruh pelaksana program agar tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga menjaga kualitas makanan yang disajikan. Setiap piring makanan, lanjutnya, membawa harapan seorang ibu, masa depan anak-anak, sekaligus menjadi cerminan martabat bangsa. Lebih lanjut, Pemprov NTB mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah kabupaten/kota, TNI-Polri, pelaku usaha, maupun media, untuk bersinergi menjaga kelancaran distribusi pangan, stabilitas harga bahan pokok, dan memastikan program ini tidak membebani fiskal maupun sosial. “Mari kita sinergikan seluruh kekuatan. Karena ketika kita satu suara, satu langkah, dan satu tujuan, tidak ada mimpi yang terlalu besar, khususnya untuk NTB,” ujarnya penuh semangat. Menutup sambutannya, Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia serta Badan Gizi Nasional atas inisiatif dan dukungan yang telah diberikan. “Kehadiran Bapak/Ibu semua memberi semangat baru bagi kami, bahwa MBG bukan mimpi kosong, tetapi cita-cita yang bisa kita wujudkan bersama. Mari dari Bumi Gora yang subur ini, kita kirimkan piring-piring sehat ke setiap meja makan anak-anak NTB,” pungkasnya. Acara sosialisasi ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, para kepala daerah, serta mitra pelaksana MBG dari berbagai wilayah di NTB. Sebagai informasi, Program MBG merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu pilar utamanya adalah memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat sejak dalam kandungan, kuat secara fisik, dan cerdas dalam menyongsong masa depan.
Liputanntb.com - Mataram, 6 Agustus 2025. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia NTB menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Monitoring Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai langkah nyata untuk mencetak generasi NTB yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Bertempat di Ballroom Hotel Lombok Raya, kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen strategis, di antaranya pejabat dari Badan Gizi Nasional, unsur TNI-Polri, para kepala daerah, pelaku usaha jasa boga, hingga petugas SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari seluruh kabupaten/kota se-NTB. Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, melalui sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Sosial Kemasyarakatan, Dr. H. Ahsanul Khalik, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar proyek teknis, melainkan sebuah gerakan moral yang bertujuan menyelamatkan masa depan bangsa melalui pemenuhan gizi anak-anak. “MBG bukan sekadar proyek. MBG adalah gerakan moral. Ini adalah ikhtiar luhur bersama agar masa depan anak-anak NTB dibentuk lewat gizi yang seimbang, dari piring-piring yang sehat, dan dari dapur-dapur yang ikhlas serta bertanggung jawab,” tegasnya. Dengan mengusung tema “Gizi Seimbang dari Bumi Gora, Wujudkan Anak NTB Cerdas dan Bergizi, Lewat Piring Sehat untuk Masa Depan Hebat”, program MBG diposisikan sebagai kelanjutan perjuangan bangsa. Jika dahulu kemerdekaan diperjuangkan dengan senjata, kini perjuangan itu diteruskan melalui sendok dan garpu, dengan menyajikan makanan bergizi, higienis, dan bermutu kepada anak-anak sekolah dasar. Dalam laporannya, disebutkan bahwa hingga awal Agustus 2025, dari total target 623 titik SPPG, sebanyak 66 titik telah beroperasi, 16 titik tambahan akan menyusul bulan ini, 33 titik masih dalam proses evaluasi, sementara 232 titik calon SPPG dari mitra masih menyiapkan infrastruktur, peralatan, dan SDM. “Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya kepada Badan Gizi Nasional atas perkembangan yang sangat membahagiakan ini. Ini menjadi bukti bahwa kita sedang bergerak bersama, memenuhi amanat sejarah, memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita,” ujar Staf Ahli. Gubernur NTB juga berpesan kepada seluruh pelaksana program agar tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga menjaga kualitas makanan yang disajikan. Setiap piring makanan, lanjutnya, membawa harapan seorang ibu, masa depan anak-anak, sekaligus menjadi cerminan martabat bangsa. Lebih lanjut, Pemprov NTB mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah kabupaten/kota, TNI-Polri, pelaku usaha, maupun media, untuk bersinergi menjaga kelancaran distribusi pangan, stabilitas harga bahan pokok, dan memastikan program ini tidak membebani fiskal maupun sosial. “Mari kita sinergikan seluruh kekuatan. Karena ketika kita satu suara, satu langkah, dan satu tujuan, tidak ada mimpi yang terlalu besar, khususnya untuk NTB,” ujarnya penuh semangat. Menutup sambutannya, Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia serta Badan Gizi Nasional atas inisiatif dan dukungan yang telah diberikan. “Kehadiran Bapak/Ibu semua memberi semangat baru bagi kami, bahwa MBG bukan mimpi kosong, tetapi cita-cita yang bisa kita wujudkan bersama. Mari dari Bumi Gora yang subur ini, kita kirimkan piring-piring sehat ke setiap meja makan anak-anak NTB,” pungkasnya. Acara sosialisasi ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, para kepala daerah, serta mitra pelaksana MBG dari berbagai wilayah di NTB. Sebagai informasi, Program MBG merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu pilar utamanya adalah memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat sejak dalam kandungan, kuat secara fisik, dan cerdas dalam menyongsong masa depan. (Dok.liputanntb.com).

Liputanntb.com – Mataram, 6 Agustus 2025. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia NTB menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Monitoring Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai langkah nyata untuk mencetak generasi NTB yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Bertempat di Ballroom Hotel Lombok Raya, kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen strategis, di antaranya pejabat dari Badan Gizi Nasional, unsur TNI-Polri, para kepala daerah, pelaku usaha jasa boga, hingga petugas SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dari seluruh kabupaten/kota se-NTB.

Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, melalui sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Sosial Kemasyarakatan, Dr. H. Ahsanul Khalik, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar proyek teknis, melainkan sebuah gerakan moral yang bertujuan menyelamatkan masa depan bangsa melalui pemenuhan gizi anak-anak.

“MBG bukan sekadar proyek. MBG adalah gerakan moral. Ini adalah ikhtiar luhur bersama agar masa depan anak-anak NTB dibentuk lewat gizi yang seimbang, dari piring-piring yang sehat, dan dari dapur-dapur yang ikhlas serta bertanggung jawab,” tegasnya.

Dengan mengusung tema “Gizi Seimbang dari Bumi Gora, Wujudkan Anak NTB Cerdas dan Bergizi, Lewat Piring Sehat untuk Masa Depan Hebat”, program MBG diposisikan sebagai kelanjutan perjuangan bangsa. Jika dahulu kemerdekaan diperjuangkan dengan senjata, kini perjuangan itu diteruskan melalui sendok dan garpu, dengan menyajikan makanan bergizi, higienis, dan bermutu kepada anak-anak sekolah dasar.

Dalam laporannya, disebutkan bahwa hingga awal Agustus 2025, dari total target 623 titik SPPG, sebanyak 66 titik telah beroperasi, 16 titik tambahan akan menyusul bulan ini, 33 titik masih dalam proses evaluasi, sementara 232 titik calon SPPG dari mitra masih menyiapkan infrastruktur, peralatan, dan SDM.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, khususnya kepada Badan Gizi Nasional atas perkembangan yang sangat membahagiakan ini. Ini menjadi bukti bahwa kita sedang bergerak bersama, memenuhi amanat sejarah, memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita,” ujar Staf Ahli.

Gubernur NTB juga berpesan kepada seluruh pelaksana program agar tidak hanya mengejar kuantitas, tetapi juga menjaga kualitas makanan yang disajikan. Setiap piring makanan, lanjutnya, membawa harapan seorang ibu, masa depan anak-anak, sekaligus menjadi cerminan martabat bangsa.

Lebih lanjut, Pemprov NTB mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah kabupaten/kota, TNI-Polri, pelaku usaha, maupun media, untuk bersinergi menjaga kelancaran distribusi pangan, stabilitas harga bahan pokok, dan memastikan program ini tidak membebani fiskal maupun sosial.