Liputanntb.com – Praya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ormas Sasaka Nusantara NTB, Lalu Ibnu Hajar, menyampaikan harapan agar pihak Kepolisian, khususnya Polres Lombok Tengah, dapat menerapkan pendekatan restorative justice (RJ) dalam menangani kasus perkelahian antara LAD alias Dante dan LS, yang terjadi di depan Puskesmas Sengkol beberapa waktu lalu.
Menurut Lalu Ibnu Hajar, peristiwa tersebut merupakan tindak pidana pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh LAD bersama tiga rekannya, dan mengakibatkan luka serius terhadap LS, seorang anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Praya Barat.
“Dari analisis kami, terdapat indikasi bahwa LAD telah merencanakan tindakan kekerasan tersebut karena motif pribadi, yakni cemburu atas dugaan keterlibatan LS dengan istrinya. Akibat kejadian itu, kedua pihak mengalami luka serius,” ujar Ibnu Hajar.
Meskipun kasus ini memiliki unsur kekerasan dan penggunaan senjata tajam, Ormas Sasaka Nusantara NTB tetap mendorong kedua belah pihak, termasuk keluarga mereka, untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
“Kami harap ada kedewasaan dari kedua pihak agar tidak melanjutkan praktik main hakim sendiri atau melakukan kekerasan yang melanggar hukum. Perdamaian adalah jalan terbaik agar tak ada pihak yang dirugikan lebih jauh,” tambahnya.
Ibnu Hajar juga menegaskan pentingnya netralitas dan profesionalisme aparat penegak hukum. Ia meminta agar Kapolres Lombok Tengah dan penyidik tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun, termasuk dari tersangka dan kuasa hukumnya.
“Kasus ini harus ditangani secara transparan dan adil. Kami mendukung kepolisian dalam menerapkan restorative justice, karena dalam insiden ini, kedua belah pihak pada dasarnya merupakan korban,” pungkasnya.