Beasiswa

Kemendikbudristek Hanya Ngeprank Kami, Polemik Kuota Beasiswa BPI 2024 Memasuki Semester Baru

Liputanntb.com – Memasuki semester II tahun akademik 2024/2025, para pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) jenjang S3 on-going masih menantikan realisasi penambahan kuota yang dijanjikan.

Kekecewaan semakin mendalam karena hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai tambahan kuota tersebut.

Baca:LPDP 2025: Beasiswa S2 dan S3 dengan 4 Kategori Menarik, Daftar Sekarang!

Sebelumnya, pada Oktober 2024, puluhan calon mahasiswa dari berbagai daerah yang tergabung dalam Aliansi Pejuang BPI 2024 mendatangi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) RI.

Mereka memprotes pengurangan kuota penerimaan BPI yang awalnya diumumkan sebanyak 3.000 orang, namun pada pengumuman batch 1 hanya mencantumkan kurang dari 1.000 penerima beasiswa.

Proses seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) tahun 2024 menuai kritik tajam dari para pelamar. Penurunan signifikan ,hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam.

Banyak pelamar, terutama dari kalangan pelaku budaya, merasa proses seleksi tidak transparan dan tidak profesional.

Salah satu Nadim Eggar Laksono, seorang pelamar BPI S2 Skema Pelaku Budaya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap proses seleksi yang dianggap amburadul.

Ia menyoroti ketidaksesuaian antara jadwal seleksi dengan kalender akademik, serta proses wawancara yang dianggap tidak substansial.

“Ada teman yang disuruh menyanyi saat wawancara, padahal portofolionya bagus. Ini sangat menyakiti teman-teman seniman dan budayawan,” ujarnya

Selain itu, banyak pelamar melaporkan kesulitan teknis selama proses seleksi, seperti kerusakan situs web pada hari-hari penting wawancara, yang menunjukkan lemahnya kesiapan infrastruktur.

Kondisi ini mempertegas persepsi bahwa pengelolaan program beasiswa ini dilakukan secara tidak profesional dan tidak efisien.i

Hingga Januari 2025, penambahan kuota yang dijanjikan belum terealisasi. Para pelamar merasa “di-prank” oleh janji tersebut dan menuntut transparansi serta kepastian dari pihak terkait.

Mereka berharap pemerintah segera memberikan solusi konkret agar proses pendidikan mereka tidak terganggu.

Page: 1 2

liputanntb.com

Recent Posts

Prestasi Beruntun, Dosen UNU NTB Raih Hibah Kompetitif Nasional 2025

Liputantb.com - Mataram – Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) kembali mencatatkan prestasi…

2 hari ago

Elvadwi: Memimpin Kombel Meroket, Menggerakkan Guru Menembus Batas

Liputanntb.com - Mataram. Sebuah komunitas belajar sejatinya menjadi ruang bagi guru untuk saling mendukung, bekerja…

3 hari ago

Mahasiswa B3KL IAIQH Bagu Gelar Penghijauan di Desa Aik Berik, Wujud Nyata Peduli Alam

Liputanntb.com - Lombok Tengah Mahasiswa Belajar Berkarya Berbasis Kerja Lapangan (B3KL) Institut Agama Islam Qomarul…

5 hari ago

Ketua KI NTB Ucapkan Selamat kepada Ketua PWI NTB Terpilih, Dorong Sinergi untuk Keterbukaan Informasi dan Literasi Publik

Liputanntb. com - Mataram . Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Suaib Qury…

6 hari ago

253 Ribu Guru PAUD Non-Formal Cair BSU Rp600 Ribu, Cek Nama Anda Sekarang!

Jakarta – Sebanyak 253.407 pendidik PAUD Non-Formal yang mengajar di Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan…

6 hari ago

Alwan ,Tong, Harumkan Lombok Barat, Raih Perak di Kejuaraan Nasional Malang Roller Mbois 2025

Liputanntb.com - Malang. Sorak sorai penonton mengiringi langkah kaki Alwan Watoni, atlet muda berbakat asal Lombok…

7 hari ago