Categories: Artikel

Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara NTB Prihatin atas Kasus Rizkil Wathoni yang Terindikasi Akhiri Hidup karena Pemerasan oleh Oknum Polisi

Lombok Utara – Ketua Umum DPP Sasaka Nusantara NTB, Lalu Ibnu Hajar, menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi yang menimpa Rizkil Wathoni, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Kayangan, Lombok Utara, yang diduga mengakhiri hidupnya akibat tekanan dan pemerasan oleh oknum polisi di Polsek Kayangan.

Rizkil Wathoni, lulusan Universitas Islam Sultan Agung Semarang, mengalami insiden di sebuah gerai Alfamart setelah keliru mengambil sebuah ponsel, sebagaimana terekam dalam CCTV. Menyadari kekeliruannya dalam waktu kurang dari 10 jam, Rizkil segera mengembalikan barang tersebut ke kantor polisi terdekat. Namun, video rekaman kejadian tersebut telah lebih dulu viral di media sosial.

Pemilik ponsel, seorang kasir Alfamart, telah menerima permintaan maaf dari Rizkil dan sepakat untuk menyelesaikan masalah secara damai. Sayangnya, dalam proses tersebut, oknum polisi di Polsek Kayangan diduga meminta sejumlah uang kepada Rizkil agar kasusnya tidak dilanjutkan. Pemerasan ini menyebabkan Rizkil mengalami tekanan psikologis yang berat hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

Lalu Ibnu Hajar menegaskan bahwa tindakan oknum aparat tersebut telah mencoreng citra kepolisian yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat. “Institusi kepolisian yang seharusnya menjadi sumber keadilan kini justru menjadi alat mencari keuntungan pribadi. Ini adalah bentuk pelanggaran terhadap norma hukum dan kemanusiaan,” tegasnya.

Atas nama masyarakat dan DPP Sasaka Nusantara NTB, Lalu Ibnu Hajar menuntut agar keadilan ditegakkan. “Kami meminta Polda NTB dan Mabes Polri segera turun tangan untuk mengusut tuntas kasus ini dan memproses hukum oknum polisi yang terlibat sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mengimbau kepada keluarga korban dan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis seperti yang terjadi pada Senin, 17 Maret 2025, di mana terjadi aksi perusakan terhadap Polsek Kayangan. “Kami memahami perasaan keluarga besar korban, tetapi kami berharap semua pihak dapat menahan diri, introspeksi, dan tetap saling mengayomi,” tutupnya.

liputanntb.com

Recent Posts

Prestasi Beruntun, Dosen UNU NTB Raih Hibah Kompetitif Nasional 2025

Liputantb.com - Mataram – Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) kembali mencatatkan prestasi…

2 hari ago

Elvadwi: Memimpin Kombel Meroket, Menggerakkan Guru Menembus Batas

Liputanntb.com - Mataram. Sebuah komunitas belajar sejatinya menjadi ruang bagi guru untuk saling mendukung, bekerja…

3 hari ago

Mahasiswa B3KL IAIQH Bagu Gelar Penghijauan di Desa Aik Berik, Wujud Nyata Peduli Alam

Liputanntb.com - Lombok Tengah Mahasiswa Belajar Berkarya Berbasis Kerja Lapangan (B3KL) Institut Agama Islam Qomarul…

4 hari ago

Ketua KI NTB Ucapkan Selamat kepada Ketua PWI NTB Terpilih, Dorong Sinergi untuk Keterbukaan Informasi dan Literasi Publik

Liputanntb. com - Mataram . Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Suaib Qury…

6 hari ago

253 Ribu Guru PAUD Non-Formal Cair BSU Rp600 Ribu, Cek Nama Anda Sekarang!

Jakarta – Sebanyak 253.407 pendidik PAUD Non-Formal yang mengajar di Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan…

6 hari ago

Alwan ,Tong, Harumkan Lombok Barat, Raih Perak di Kejuaraan Nasional Malang Roller Mbois 2025

Liputanntb.com - Malang. Sorak sorai penonton mengiringi langkah kaki Alwan Watoni, atlet muda berbakat asal Lombok…

7 hari ago