Liputanntb.com – Praya, – Ketua Sasaka Nusantara NTB, Lalu Ibnu Hajar mengunjungi Humas RSUD Praya untuk menyampaikan saran terkait peningkatan pelayanan kesehatan, terutama dalam menjaga ketersediaan alat kesehatan dan fasilitas pendukung lainnya.
Lalu Ibnu menegaskan bahwa fasilitas kesehatan adalah kebutuhan utama masyarakat, sehingga kekurangan alat atau tenaga medis spesialis, terutama dokter bedah, tidak boleh lagi terjadi.
Kunjungan ini dilakukan menyusul kasus kekosongan Selang Kateter Urin (Kateter 3 Way merk Rusch) yang digunakan untuk Operasi Open Prostatektomi sejak 5 November 2024. Kekosongan alat ini telah menyebabkan penundaan operasi beberapa pasien, bahkan memaksa pasien dirujuk ke rumah sakit lain.
Dampak Kekosongan Alat Kesehatan
Tercatat tiga pasien yang terdampak:
- Tuan S: Telah siap menjalani operasi, tetapi terpaksa dirujuk ke Urologi Mataram akibat tidak tersedianya alat.
- Tuan K: Operasi tertunda sejak awal Desember 2024.
- Tuan LL: Tidak ada konfirmasi lanjutan untuk datang ke RS.
Upaya RSUD Praya untuk mengatasi kekosongan alat ini sudah maksimal, termasuk menghubungi distributor alat kesehatan dan rumah sakit tetangga. Namun, alat tersebut juga kosong di tingkat pabrik. Pada Jumat malam, RS berhasil meminjam tiga kateter dari Farmasi RS Soejono Selong sebagai solusi sementara.
Alasan Memilih Kateter Merk Rusch
Menurut dokter penanggung jawab pasien (DPJP), penggunaan Kateter Rusch adalah yang paling aman dan efektif untuk operasi Open Prostatektomi. Beberapa keunggulannya:
- Risiko macet pada irigasi pascaoperasi lebih rendah dibandingkan merek lain.
- Desain lubang pembuangan dan irigasi lebih lebar, mendukung kelancaran operasi.
- Penggunaan merek lain meningkatkan risiko komplikasi, termasuk kemungkinan operasi ulang.
Berbeda dengan RS rujukan di Mataram yang menggunakan teknik TURP Prostat Surgery, teknik operasi di RSUD Praya mengharuskan penggunaan kateter ini demi keselamatan pasien.