LiputanNTB.com – Sejumlah pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) mengungkapkan kekecewaan mendalam setelah tidak lolos pada penambahan kuota beasiswa yang diumumkan baru-baru ini.
Beberapa dari mereka merasa frustasi setelah menjalani proses panjang, termasuk mempersiapkan dokumen, tes, dan wawancara, hanya untuk akhirnya gagal meskipun telah memenuhi semua persyaratan.
Salah satu pelamar mengungkapkan rasa kecewanya setelah menunggu dengan harapan besar terkait penambahan kuota yang diumumkan pemerintah. Meskipun telah berusaha maksimal, termasuk menyelesaikan ujian proposal dan mempertahankan IPK 4.0 pada semester 2, ia tetap tidak lolos dalam seleksi tahap pertama.
Pelamar lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka menilai bahwa proses seleksi BPI kurang transparan, terutama dalam hal penentuan kelulusan dan penambahan kuota. Beberapa peserta menilai adanya unsur subjektivitas dalam penilaian wawancara, yang bisa berbeda-beda tergantung pada penilai, serta menginginkan penjelasan lebih lanjut terkait kriteria yang digunakan dalam seleksi.