Categories: Artikel

Kuota BPI Tak Menguntungkan Semua!: Ada 3 Poin Curhatan Pelamar Soroti Kurangnya Kejelasan dalam Seleksi

LiputanNTB.com – Sejumlah pelamar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) mengungkapkan kekecewaan mendalam setelah tidak lolos pada penambahan kuota beasiswa yang diumumkan baru-baru ini.

Beberapa dari mereka merasa frustasi setelah menjalani proses panjang, termasuk mempersiapkan dokumen, tes, dan wawancara, hanya untuk akhirnya gagal meskipun telah memenuhi semua persyaratan.

Salah satu pelamar mengungkapkan rasa kecewanya setelah menunggu dengan harapan besar terkait penambahan kuota yang diumumkan pemerintah. Meskipun telah berusaha maksimal, termasuk menyelesaikan ujian proposal dan mempertahankan IPK 4.0 pada semester 2, ia tetap tidak lolos dalam seleksi tahap pertama.

Pelamar lainnya juga merasakan hal yang sama. Mereka menilai bahwa proses seleksi BPI kurang transparan, terutama dalam hal penentuan kelulusan dan penambahan kuota. Beberapa peserta menilai adanya unsur subjektivitas dalam penilaian wawancara, yang bisa berbeda-beda tergantung pada penilai, serta menginginkan penjelasan lebih lanjut terkait kriteria yang digunakan dalam seleksi.

Sebagai informasi, BPI adalah program beasiswa yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung pelamar yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Penambahan kuota diharapkan dapat membuka kesempatan lebih luas bagi pelamar dari berbagai daerah dan latar belakang.

Namun, kekecewaan yang dirasakan oleh banyak pelamar ini mencerminkan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi. Dalam curhatannya, seorang pelamar menambahkan beberapa usulan, antara lain:

  1. Subjektivitas Penilaian dalam Wawancara: Ia mengkhawatirkan penilaian yang terlalu bergantung pada penilai dan dapat berujung pada ketidakadilan, terutama mengenai komitmen terhadap studi dan pembayaran biaya pendidikan.
  2. Transparansi Hasil Seleksi: Pelamar berharap ada penjelasan lebih rinci mengenai keputusan kelulusan dan faktor yang dipertimbangkan dalam seleksi.
  3. Prioritas bagi Mahasiswa Semester 2: Ia berharap agar mahasiswa yang sudah mencapai semester 2 diberi prioritas dalam penambahan kuota, karena bagi mereka yang sudah memulai studi dengan biaya pribadi, dukungan BPI sangat krusial untuk kelanjutan studi tepat waktu.

Melalui curhatannya, pelamar berharap bahwa proses seleksi BPI akan semakin transparan dan adil di masa depan, dengan memberikan kesempatan lebih besar bagi mahasiswa yang berkomitmen melanjutkan studi meskipun terkendala biaya.

Page: 1 2

liputanntb.com

Recent Posts

Prestasi Beruntun, Dosen UNU NTB Raih Hibah Kompetitif Nasional 2025

Liputantb.com - Mataram – Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) kembali mencatatkan prestasi…

1 hari ago

Elvadwi: Memimpin Kombel Meroket, Menggerakkan Guru Menembus Batas

Liputanntb.com - Mataram. Sebuah komunitas belajar sejatinya menjadi ruang bagi guru untuk saling mendukung, bekerja…

2 hari ago

Mahasiswa B3KL IAIQH Bagu Gelar Penghijauan di Desa Aik Berik, Wujud Nyata Peduli Alam

Liputanntb.com - Lombok Tengah Mahasiswa Belajar Berkarya Berbasis Kerja Lapangan (B3KL) Institut Agama Islam Qomarul…

4 hari ago

Ketua KI NTB Ucapkan Selamat kepada Ketua PWI NTB Terpilih, Dorong Sinergi untuk Keterbukaan Informasi dan Literasi Publik

Liputanntb. com - Mataram . Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Suaib Qury…

6 hari ago

253 Ribu Guru PAUD Non-Formal Cair BSU Rp600 Ribu, Cek Nama Anda Sekarang!

Jakarta – Sebanyak 253.407 pendidik PAUD Non-Formal yang mengajar di Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan…

6 hari ago

Alwan ,Tong, Harumkan Lombok Barat, Raih Perak di Kejuaraan Nasional Malang Roller Mbois 2025

Liputanntb.com - Malang. Sorak sorai penonton mengiringi langkah kaki Alwan Watoni, atlet muda berbakat asal Lombok…

7 hari ago