Artikel

Kurikulum Baru 2025 Resmi Berlaku: Ini Skema Belajar Terbaru untuk TK, SD, SMP, dan SMA

Jakarta — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi mulai menerapkan skema pembelajaran mendalam atau Deep Learning di sekolah-sekolah Indonesia mulai Tahun Ajaran Baru 2025.

Baca:Meriahkan Hari Guru Nasional, SDN 34 Mataram Adakan Berbagai Lomba Menarik

Program ini menandai langkah awal perubahan besar dalam dunia pendidikan nasional. Meski baru dimulai secara terbatas melalui pilot project di sekolah-sekolah percontohan, pemerintah menargetkan penerapan menyeluruh akan berlangsung secara bertahap hingga mencapai 80–100 persen sekolah pada rentang tahun 2028 hingga 2030.

“Penerapan menyeluruhnya di tahun 2028–2030 untuk pembelajaran mendalam,” kata Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, saat ditemui di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Rabu (4/6/2025).

Baca:Program Makan Bergizi Gratis di SDN 15 Cakranegara Meningkatkan Semangat Belajar Siswa, Terima Kasih Presiden Prabowo!”

Fokus Pilot Project Tahun 2025

Program Deep Learning tahun 2025 difokuskan pada:

  • Penyusunan naskah akademik

  • Sosialisasi nasional

  • Bimbingan teknis untuk guru

  • Pelaksanaan uji coba (pilot project) di sejumlah sekolah percontohan

“Kami berharap dukungan dari UPT-UPT provinsi untuk melakukan implementasi ini,” ujar Nunuk.

Nunuk juga menegaskan bahwa Deep Learning akan dibarengi dengan evaluasi menyeluruh dan sistem penjaminan mutu yang konsisten. Tujuannya, untuk memastikan kualitas program benar-benar berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran nasional.

Abdul Mu’ti: “Deep Learning Tidak Ganggu Kurikulum yang Ada”

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, telah lebih dahulu memperkenalkan pendekatan Deep Learning sebagai jawaban atas tantangan pembelajaran di era modern.

Menurutnya, pendekatan ini tidak akan mengganggu keberlakuan kurikulum saat ini. Sekolah tetap bebas memilih menggunakan Kurikulum Merdeka atau Kurikulum 2013 (K-13).

“Yang Merdeka tetap Merdeka, yang K-13 tetap K-13,” ujar Mu’ti.

Skema dan Prinsip Deep Learning

Mu’ti menyebut bahwa Deep Learning bertujuan membantu siswa belajar lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan. Tiga prinsip utama yang diusung dalam pembelajaran ini adalah:

Page: 1 2 3

liputanntb.com

Recent Posts

Prestasi Beruntun, Dosen UNU NTB Raih Hibah Kompetitif Nasional 2025

Liputantb.com - Mataram – Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) kembali mencatatkan prestasi…

1 hari ago

Elvadwi: Memimpin Kombel Meroket, Menggerakkan Guru Menembus Batas

Liputanntb.com - Mataram. Sebuah komunitas belajar sejatinya menjadi ruang bagi guru untuk saling mendukung, bekerja…

2 hari ago

Mahasiswa B3KL IAIQH Bagu Gelar Penghijauan di Desa Aik Berik, Wujud Nyata Peduli Alam

Liputanntb.com - Lombok Tengah Mahasiswa Belajar Berkarya Berbasis Kerja Lapangan (B3KL) Institut Agama Islam Qomarul…

4 hari ago

Ketua KI NTB Ucapkan Selamat kepada Ketua PWI NTB Terpilih, Dorong Sinergi untuk Keterbukaan Informasi dan Literasi Publik

Liputanntb. com - Mataram . Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Suaib Qury…

6 hari ago

253 Ribu Guru PAUD Non-Formal Cair BSU Rp600 Ribu, Cek Nama Anda Sekarang!

Jakarta – Sebanyak 253.407 pendidik PAUD Non-Formal yang mengajar di Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan…

6 hari ago

Alwan ,Tong, Harumkan Lombok Barat, Raih Perak di Kejuaraan Nasional Malang Roller Mbois 2025

Liputanntb.com - Malang. Sorak sorai penonton mengiringi langkah kaki Alwan Watoni, atlet muda berbakat asal Lombok…

7 hari ago