Categories: Artikel

Lima Siswa SD di Lombok Tengah Keracunan Usai Konsumsi MBG: Program Bergizi Berujung Petaka?

Liputanntb.com – lima siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Repok di Lombok Tengah diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh sekolah. Para siswa tersebut segera mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat dan dilaporkan dalam kondisi stabil.

Baca Juga:CEK! Jadwal Lengkap SPMB 2025 SD, SMP, SMA, Dibuka Bulan Mei

Kepala UPT BLUD Puskemas Pringgarata, Haerozi membenarkan itu. Para guru mengantarkan mereka ke pihak kesehatan.

Puskemas kini tengah mendalaminya. Mereka menunggu hasil laboratorium terhadap uji sampel makanan diduga menjadi penyebab adanya gejala keracunan kelima siswa tersebut.

“Masih menunggu hasil lab dari Dinas Kesehatan Lombok Tengah,” katanya kepada, Dilansir laman NTBSatu 2025.

Insiden ini menambah daftar kasus serupa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hingga kini, tercatat lebih dari 260 siswa di berbagai wilayah mengalami gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut, setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Beberapa kasus yang menonjol termasuk di Cianjur, Jawa Barat, di mana 78 siswa dari dua sekolah mengalami keracunan dan kejadian tersebut ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan setempat.

Penyebab pasti dari keracunan ini masih dalam penyelidikan. Namun, dugaan sementara mengarah pada kualitas makanan yang disajikan, termasuk kemungkinan bahan makanan yang tidak segar atau proses penyajian yang kurang higienis. Sebagai contoh, di SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara, puluhan siswa mengalami muntah-muntah setelah mengonsumsi menu MBG yang diduga mengandung ayam yang sudah basi.

Pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan kepada siswa. Langkah-langkah preventif dan penanganan cepat sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.

liputanntb.com

Recent Posts

APM Jauh dari Target, Beasiswa Tak Jelas — Masa Depan SDM NTB Dipertaruhkan

JLiputanntb.com - Mataram – Hasbi, S.Pd., M.Or., akademisi pendidikan asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang…

25 menit ago

Prestasi Beruntun, Dosen UNU NTB Raih Hibah Kompetitif Nasional 2025

Liputantb.com - Mataram – Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB) kembali mencatatkan prestasi…

3 hari ago

Elvadwi: Memimpin Kombel Meroket, Menggerakkan Guru Menembus Batas

Liputanntb.com - Mataram. Sebuah komunitas belajar sejatinya menjadi ruang bagi guru untuk saling mendukung, bekerja…

4 hari ago

Mahasiswa B3KL IAIQH Bagu Gelar Penghijauan di Desa Aik Berik, Wujud Nyata Peduli Alam

Liputanntb.com - Lombok Tengah Mahasiswa Belajar Berkarya Berbasis Kerja Lapangan (B3KL) Institut Agama Islam Qomarul…

5 hari ago

Ketua KI NTB Ucapkan Selamat kepada Ketua PWI NTB Terpilih, Dorong Sinergi untuk Keterbukaan Informasi dan Literasi Publik

Liputanntb. com - Mataram . Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Suaib Qury…

7 hari ago

253 Ribu Guru PAUD Non-Formal Cair BSU Rp600 Ribu, Cek Nama Anda Sekarang!

Jakarta – Sebanyak 253.407 pendidik PAUD Non-Formal yang mengajar di Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan…

1 minggu ago