tajam terpercaya

NTB Jawab Asta Cita Presiden Prabowo, Genjot Program MBG untuk Cetak Generasi Emas dari Dapur Negeri

Penulis: Dr H Ahsanul Khalik. Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Provinsi NTB Bidang Sosial. 
Dr H Ahsanul Khalik. Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Gubernur Provinsi NTB Bidang Sosial. (Dok.Istimewa).
  1. Kekayaan pangan lokal: Beras, jagung, telur, sayur, kelor, hingga ikan laut tersedia melimpah di seluruh wilayah NTB.

  2. Basis sosial yang kuat: Posyandu, PKK, pesantren, karang taruna, dan UMKM pangan aktif menjadi penggerak pembangunan di akar rumput.

  3. Pengalaman intervensi gizi: Program stunting, sekolah sehat, dan pemanfaatan dana desa untuk pemenuhan gizi telah lama berjalan di NTB.

Fondasi ini memungkinkan NTB tidak memulai dari nol. MBG tinggal diperluas dan disinergikan dengan desain nasional melalui pendekatan khas NTB: memperkuat yang sudah ada tanpa menciptakan yang baru dengan biaya tinggi.

3628279735105432 google.com, pub-3628279735105432, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Baca Juga:Program Makan Bergizi Gratis di SDN 15 Cakranegara Meningkatkan Semangat Belajar Siswa, Terima Kasih Presiden Prabowo!”

Inovasi NTB: SPPG Berbasis Pesantren

Langkah konkret NTB adalah pembentukan 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbasis pesantren sebagai pilot project, dengan dukungan dana CSR BUMN. Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi dijadikan pusat pemberdayaan gizi dan pangan.

Setiap pesantren diarahkan untuk memiliki: