Liputanntb.com – NTB. Final cabang olahraga tradisional Inorga PERTONSI (Persatuan Tonis Seluruh Indonesia) pada Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII berlangsung meriah di arena Wawa Sport, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasangan ganda campuran dari Jawa Tengah, Tulus Widodo dan Romlah, tampil prima dan merebut medali emas setelah mengalahkan pasangan NTB, H. Wirawan dan Maya, yang harus puas dengan medali perak dalam debut perdana mereka.
Medali perunggu diamankan pasangan Suroso dan Dwita, juga dari Jawa Tengah, sementara posisi keempat dihuni Amanda dan M. Ghalisi dari DKI Jakarta.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB yang juga turun sebagai penggiat, H. Wirawan, mengaku bahwa pencapaian ke final merupakan kejutan besar bagi NTB.
“Pasangan dari Jawa Tengah memang sudah lama berpasangan dan punya banyak pengalaman. Kita dari NTB baru membentuk pasangan ini, jadi melaju ke final benar-benar di luar ekspektasi. Ini kejutan,” ujarnya kepada wartawan.
Wirawan juga menyebutkan bahwa olahraga tonis bersifat mudah dan murah, cocok untuk masyarakat luas, serta bagian dari semangat kolaborasi antara Dispora, KONI, dan KORMI dalam membina olahraga rekreasi.
“Target FORNAS VIII tercapai. Bahkan peserta melebihi ekspektasi, hampir 20 ribu dengan ID Card terakreditasi PAKKI, belum termasuk yang tidak terakreditasi,” katanya. “Secara ekonomi, imbasnya terasa tadi malam tempat makan di Cakranegara hampir penuh hingga larut malam. Ini luar biasa.”
Di tempat yang sama, Ketua PERTONSI NTB, Hasbi, S.Pd., M.Or., turut mengapresiasi capaian medali perak tersebut. Ia menegaskan bahwa ini adalah pencapaian bersejarah mengingat PERTONSI NTB masih dini.
“Kita baru pertama kali ikut FORNAS dan langsung meraih perak. Ini sangat luar biasa. Tahun lalu kita ikut FORDA sebagai pemanasan. Alhamdulillah, progresnya nyata,” ungkap Hasbi bangga.
Tak hanya puas dengan medali perak, Hasbi sudah memasang target tinggi untuk event berikutnya.