Liputanntb.com – Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar warga dari wilayah Sumbawa Barat di Desa Tambak Sari, Kecamatan Taliwang, Kamis (15/5), memanas dan berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Aksi ini merupakan bagian dari tuntutan pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, sebuah perjuangan panjang yang terus disuarakan masyarakat setempat.
Berkaitan:NTB Akan Dipecah Jadi 3 Provinsi Baru? Ini Potensi, Harapan, Tantangan, dan Pandangan Tokoh Daerah
Aksi yang awalnya berjalan damai, berubah menjadi kericuhan saat massa mulai mendesak barikade aparat. Salah satu momen paling dramatis terekam saat orator aksi, Abu Bakar yang akrab disapa Beko, secara mengejutkan meloncat dari atas mobil pengeras suara ke tengah kerumunan massa. Aksi “terbang”-nya memicu sorakan dan emosi peserta aksi, yang memperkeruh suasana sesaat.
Tuntutan Pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa
Ratusan massa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Pulau Sumbawa ini berkumpul sejak pagi untuk menyampaikan aspirasi mereka. Mereka menuntut keadilan pembangunan dan pengakuan administratif melalui pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa.
Baca Juga:10 Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi dan Terendah 2025, Versi Mendagri Tito, NTB Termasuk?
“Ini bukan soal politik, ini soal pemerataan pembangunan. Kami ingin Pulau Sumbawa memiliki kemandirian dan masa depan lebih baik,” ujar Abu Bakar Beko dalam orasinya.
Bentrokan Tak Terhindarkan di Tambak Sari
Ketegangan mulai meningkat ketika barisan massa mendorong barikade petugas. Meskipun sempat terjadi dialog antara koordinator lapangan dan komandan kepolisian, suasana tetap tak terkendali. Aparat terpaksa membentuk barisan tameng untuk menahan massa.
Puncaknya, kericuhan singkat terjadi. Saling dorong berubah menjadi bentrok, bahkan terlihat pentungan petugas sempat melayang ke arah massa. Dalam situasi memanas itu, Abu Bakar Beko yang berdiri di atas mobil Sprolet tiba-tiba meloncat ke arah kerumunan, menciptakan momen dramatis yang viral di media sosial.
Beberapa aparat sempat terdorong masuk ke kerumunan, dan sejumlah personel keamanan jatuh saat berupaya menghalau massa. Namun, situasi berhasil diredam setelah pimpinan aksi dan aparat keamanan turun tangan secara langsung.