-
10.179 jiwa Balita dan PAUD,
-
13.412 jiwa RA dan TK,
-
198.466 jiwa SD, SMP, MTs, SMA, SMK, MA, LSB, dan Ponpes,
-
1.544 jiwa Ibu Hamil,
-
2.060 jiwa Ibu Menyusui.
Untuk memperkuat ekonomi lokal, program MBG telah melibatkan 66 mitra Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pengelolaan logistik dan layanan penyediaan makanan, yang terdiri dari 21 UMKM, 7 CV, dan 38 yayasan.
Dalam aspek penyediaan bahan pangan, sebanyak 328 supplier yang terdiri dari UMKM, koperasi, dan BUMDes telah bekerja sama dengan program MBG. “Kami memastikan bahan yang masuk telah memenuhi standar gizi dan keamanan pangan,” tegas Dr. Khalik.
Pemprov NTB juga terus mendorong kolaborasi lintas sektor demi keberlanjutan program. Gubernur NTB melalui jajarannya menekankan agar penguatan ekosistem MBG tidak hanya terfokus pada distribusi makanan, tetapi juga mencakup pengelolaan pangan lokal, pelibatan petani dan nelayan lokal, serta edukasi gizi kepada masyarakat.
“MBG adalah jalan menuju keadilan gizi sekaligus penggerak ekonomi rakyat. Kita ingin generasi NTB ke depan lahir dari rahim yang sehat, tumbuh dengan gizi yang baik, dan belajar dengan tenaga penuh,” tutup Dr. Aka.