
Sebagai pengurus Fatayat NU NTB, organisasi perempuan di lingkup Nahdlatul Ulama, Husna mengingatkan para siswa bahwa pernikahan membawa tanggung jawab yang sangat besar, terutama bagi perempuan. Perempuan harus siap secara fisik dan mental untuk menjadi seorang ibu, karena dalam Islam, perempuan dianggap sebagai ‘al-ummu madrasatul ula’—sekolah pertama bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, perempuan harus berusaha untuk menjadi pintar, melanjutkan pendidikan tinggi, serta mengembangkan keterampilan agar setara dengan laki-laki dalam menghadapi tantangan kehidupan berumah tangga. Jika terkendala biaya, jangan ragu untuk mengajukan beasiswa. Di UNU NTB, terdapat berbagai pilihan beasiswa, seperti KIP, Tahfiz, dan beasiswa NU yang dapat membantu mewujudkan impian tersebut.
Senada dengan Husna, Muhammad Yaqub, S.H.I., M.E., Ketua Prodi Ekonomi Islam UNU NTB, turut menekankan pentingnya pendidikan ekonomi sebagai kunci untuk membekali masyarakat dengan keterampilan yang dapat menciptakan kemandirian ekonomi. “Pendidikan tidak hanya membuka kesempatan bagi anak-anak untuk memperoleh pekerjaan yang layak, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada tradisi yang justru memperburuk masalah sosial, seperti perkawinan anak,” ujar Yaqub. Ia mengajak masyarakat untuk melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang yang jauh lebih menguntungkan dibandingkan menikahkan anak-anak yang belum siap secara fisik, mental, dan sosial.
“Bagi kalian yang ingin memiliki peluang lebih besar, kami di UNU NTB menawarkan berbagai program studi yang relevan. Bagi yang berminat di bidang Gizi, kami memiliki program S1 Gizi; untuk yang mau jadi apoteker, tersedia program studi Farmasi; atau jika ingin mengkaji fenomena sosial di NTB dengan berbagai adat uniknya, kalian bisa mengambil Sosiologi. Di UNU NTB, ada 11 program studi menarik, dijamin kalian akan wisuda dan itu menjadi modal untuk mendapatkan pekerjaan yang baik,” ajak Yaqub, memberi motivasi.
Khaerul, dosen UNU lainnya yang hadir bersama rombongan, turut memotivasi siswa dengan memberi contoh prestasi luar biasa yang telah diukir oleh anak-anak di KLU di bidang olahraga. “KLU itu punya Lalu Muhammad Zohri, sprinter kelas dunia yang masih muda. Ini adalah contoh nyata bahwa tidak hanya merariq kodeq yang bisa mengangkat nama daerah kita, tetapi juga olahraga. KLU memiliki potensi atlet yang luar biasa, dan kami ingin menginspirasi kalian untuk bisa mengikuti jejak Zohri. Kalau tidak punya otak yang cerdas, tapi punya otot yang bagus. Maka kembangkan di bidang olahraga. Jadi atlet, pelatih, jurnalis olahraga, atau guru olahraga, semuanya bisa, ambil jurusan PJKR di UNU NTB”, ujarnya dengan semangat.
Tim UNU LiterAction! berharap bahwa melalui edukasi, sosialisasi, dan pemahaman yang lebih mendalam, dapat membuka wawasan para pelajar serta membantu mencegah lebih banyak perkawinan anak. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara UNU NTB, PW Lakpesdam NU NTB dengan dukungan dari Program INKLUSI, Kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif, serta Fatayat NU Kabupaten Lombok Utara, yang semuanya berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif bagi masyarakat, khususnya di Lombok Utara. []
***
Humas dan Informasi Publik Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat
Jl. Pendidikan No. 6, Mataram, NTB
Telp/WA: 0819 1745 2129
Email: humas@ununtb.ac.id