Liputanntb.com – MATARAM. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap bencana yang melanda masyarakat. Pada Rabu (9/7/2025), FPTI NTB menyalurkan bantuan tahap ketiga untuk warga terdampak banjir di Kota Mataram. Dalam aksi kemanusiaan ini, FPTI menggandeng PLN NTB, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, serta sejumlah sekolah negeri di Kota Mataram.
Donasi juga datang dari para dermawan yang memilih tak disebutkan namanya. Seluruh bantuan dikumpulkan dan disalurkan langsung ke beberapa titik lokasi terdampak seperti Abian Tubuh, Kelurahan Sandubaya, Kekalik Jaya, dan wilayah lain di Kota Mataram.
Dewan Pembina FPTI NTB, M. Fihiruddin menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengawal penanganan bencana ini sampai tuntas, tidak hanya saat awal musibah terjadi.
“Pada prinsipnya, kami akan terus berkontribusi sampai akhir. Sampai bencana ini dinyatakan selesai. Hari ini kami distribusikan bantuan tahap tiga,” ujarnya.
Bantuan yang diberikan meliputi puluhan paket sembako berisi beras, minyak goreng, susu, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu juga ada puluhan dus air mineral, mie instan, serta pakaian layak pakai.
FPTI NTB menekankan bahwa penanganan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu keterlibatan dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat.
“Tugas menangani banjir bukan hanya jadi beban pemerintah. Tetapi diperlukan kolaborasi dan koordinasi dari semua pihak. Itu yang melatarbelakangi kami juga untuk terlibat. Ini adalah pesan Ketua FPTI NTB Hamdan Kasim,” lanjut Fihiruddin.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bergandeng tangan bersama FPTI NTB dalam misi kemanusiaan ini. Pihaknya pun membuka donasi dan menyatakan akan tetap siaga dalam beberapa hari ke depan.
“Kami akan terus siap siaga. Kami juga sudah membuka donasi. Kami akan pantau situasi beberapa hari ke depan.”
Dalam kesempatan tersebut, FPTI NTB juga mengajak seluruh masyarakat agar semakin peduli terhadap lingkungan dan sadar akan pentingnya edukasi kebencanaan, khususnya di tingkat komunitas.