NTB, Liputanntb.com – Dalam keyakinan Islam, setiap manusia memiliki pendamping dari golongan jin yang disebut qorin. Jin ini diyakini bertugas menemani manusia sepanjang hidupnya di dunia, namun tidak lagi mendampingi setelah manusia wafat.
Jin qorin kerap digambarkan sebagai makhluk gaib yang membisikkan keburukan, mendorong manusia pada perbuatan dosa, dan menjadi ujian keimanan. Meski demikian, ajaran Islam juga menyebutkan bahwa jin qorin bisa berubah menjadi baik apabila manusia yang didampinginya memiliki keimanan kuat dan selalu berdzikir kepada Allah.
Namun bagaimana nasib jin qorin setelah manusia meninggal dunia?
Tidak Masuk Kubur
Dalam sejumlah literatur keislaman dan pendapat ulama, jin qorin tidak mengikuti manusia ke alam kubur maupun ke alam barzakh. Tugas jin qorin berakhir ketika manusia meninggal dunia. Ia tidak ikut serta dalam proses kehidupan setelah kematian, baik dalam kubur maupun di akhirat.
“Jin qorin adalah makhluk dari alam gaib yang tidak masuk ke dalam kubur. Perannya hanya sampai di dunia saja,” ujar seorang dai dan pengajar tafsir Al-Qur’an di Jakarta.
Hal ini selaras dengan pandangan umum di kalangan ulama bahwa jin qorin tidak memiliki peran dalam kehidupan setelah mati, karena ia adalah bagian dari ujian duniawi.
Akan Bersaksi di Hari Kiamat
Meski tidak menyertai manusia di alam kubur, jin qorin diyakini akan dimintai pertanggungjawaban pada hari kiamat. Ia akan menjadi salah satu saksi atas segala perbuatan manusia yang didampinginya selama hidup.
Beberapa ulama menjelaskan bahwa pada hari kiamat, jin qorin akan bersaksi di hadapan Allah tentang amal baik dan buruk yang dilakukan oleh manusia. Hal ini menjadi bagian dari keadilan ilahi, bahwa tidak ada satu amal pun yang luput dari catatan dan saksi.
“Meski tidak mendampingi di alam akhirat, qorin tetap akan dimintai kesaksian. Ini yang membedakannya dengan ruh manusia,” kata seorang pengkaji hadis di Lembaga Studi Islam dan Sosial, Surabaya.
Kepercayaan Lain: Qorin Menyerupai Orang Meninggal
Di luar ajaran Islam yang mainstream, berkembang pula keyakinan di sebagian masyarakat bahwa jin qorin dapat menampakkan diri menyerupai orang yang telah meninggal dunia. Hal ini kerap dikaitkan dengan penampakan sosok yang mirip almarhum di tempat-tempat tertentu.
Namun, pendapat ini tidak memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an maupun hadis yang sahih. Para ulama menilai bahwa fenomena tersebut lebih merupakan bagian dari keyakinan budaya dan tradisi lokal yang tidak bisa dijadikan acuan teologis.