Liputanntb.com – Mataram. Universitas Nahdlatul Ulama NTB (UNU NTB) sukses menggelar kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Juli 2025, bertempat di Aula Badroom Atqia UNU NTB. Sebanyak 514 mahasiswa dari 9 program studi mengikuti kegiatan ini sebagai persiapan sebelum diterjunkan ke 42 Desa di empat kabupaten di Pulau Lombok.
Sebaran kelompok KKN terbagi sebagai berikut:
-
Lombok Tengah: 14 kelompok
-
Lombok Barat: 15 kelompok
-
Lombok Timur: 10 kelompok
-
Lombok Utara (KLU): 3 kelompok
Baca Juga:UNU NTB Resmikan MoU dan MoA KKN 2025: Penguatan Kolaborasi Institusi dan Pemerintah Desa se-Pulau Lombok
Para mahasiswa berasal dari program studi: PGSD, Sosiologi, PJKR, Sendratasik, Farmasi, Ilmu Gizi, Sistem Informasi, Teknik Lingkungan, dan Ekonomi Islam.
Tema KKN: “Sinergi UNU NTB dan Masyarakat Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan”
KKN tahun ini mengusung tema: “Sinergi UNU NTB dan Masyarakat: Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan”, dengan harapan mahasiswa mampu menghadirkan program-program pengabdian yang berpijak pada keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LLPM) UNU NTB, Didin Septa Rahmadi, M.Pd, menegaskan bahwa KKN adalah momentum penting untuk mengimplementasikan ilmu di tengah masyarakat.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang nyata. KKN bukan sekadar menjalankan program, tapi menyatu dan memberi manfaat langsung kepada warga desa,” ujar Didin.
Sementara itu, Ketua P2M (Pengabdian kepada Masyarakat), Mukminah, S.Pi., M.Pd, menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan menjadi arah penting pengabdian KKN UNU NTB.
“Kami ingin mahasiswa memahami makna keberlanjutan: menciptakan sistem dan kegiatan yang bisa bertahan jangka panjang tanpa merusak sumber daya, dan tetap berpihak pada generasi mendatang,” ucapnya.
Peran Strategis Mahasiswa Teknik
Dekan Fakultas Teknik UNU NTB, Taufiqul Hadi, S.T., M.Eng, juga hadir memberikan arahan kepada para peserta. Ia menekankan peran mahasiswa teknik dalam menjawab tantangan pembangunan berbasis teknologi yang tepat guna.