Meski menunjukkan progres cepat, NTB tetap menghadapi tantangan:
Infrastruktur dapur sehat belum merata,
Pelatihan pengelolaan gizi masih terbatas,
Sistem digital monitoring sedang dalam penguatan.
Namun arah kebijakan NTB sudah jelas: gerak cepat, kebijakan afirmatif, dan pemanfaatan potensi lokal secara optimal.
Jika dijalankan konsisten, MBG NTB akan berdampak besar:
Stunting dan gizi buruk menurun.
Ekonomi lokal tumbuh, petani dan UMKM ikut dalam rantai pasok nasional.
Lahirnya generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
NTB memiliki semua modal untuk menjadi percontohan MBG nasional: pangan lokal melimpah, jejaring sosial hidup, semangat gotong royong kuat, dan komitmen pemerintah daerah yang progresif.
Karena sejatinya, generasi emas tidak lahir di pusat kekuasaan, melainkan di meja makan sekolah-sekolah dan dapur komunitas. Dari NTB, lahir generasi baru untuk Nusantara.
Dan MBG adalah titik awal membangun peradaban baru Indonesia, selaras dengan ruh program nasional Prabowo yang menjangkau gizi, ekonomi rakyat, kecerdasan anak bangsa, hingga kemajuan bangsa yang bermartabat.
Liputanntb.com - Lombok – 11 Juni 2025Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB resmi membuka Penerimaan…
Jakarta — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi mulai menerapkan skema pembelajaran mendalam atau…
Liputanntb.com - MATARAM, 10 Juni 2025 – Tingkat partisipasi pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Barat…
BRIDA NTB dan UNRAM Sinergi Riset Hulu-Hilir: Kelor, Nira, dan Rumput Laut Jadi Kunci Transformasi…
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) resmi merilis petunjuk teknis (Juknis) terbaru tentang sertifikasi…
Menghidupkan Semangat Literasi dari Resto Bukit Pesona Nusantara Pada Rabu kemarin, 4 Juni 2025, Himpunan…