Ia juga menjelaskan bahwa di Prodi PJKR UNU NTB, mahasiswa tidak hanya belajar teori tetapi juga praktik yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja. Salah satu keunggulannya adalah mahasiswa mendapatkan gelar ‘coach’ sebelum wisuda, yang memungkinkan mereka untuk menjadi pelatih kebugaran profesional atau membuka usaha di bidang kesehatan dan olahraga.
“Menjadi guru olahraga juga sangat menjanjikan karena setiap sekolah membutuhkan tenaga pengajar di bidang ini. Apalagi, Lombok Utara sedang berkembang di sektor pariwisata dan olahraga,” tambahnya.
Puluhan siswa SMKN 1 Bayan menyimak pemaparan dengan penuh antusiasme. Mereka diajak untuk tidak melihat perkawinan anak sebagai jalan keluar dari permasalahan ekonomi, tetapi justru melihat pendidikan sebagai solusi utama.
Melalui sesi ini, UNU LiterAction! berharap siswa dapat memahami bahwa masa depan mereka bisa lebih cerah dengan pendidikan yang baik. Dengan kerja sama antara berbagai pihak, generasi muda Lombok Utara diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang mandiri, berdaya saing, dan terhindar dari jebakan kemiskinan struktural akibat perkawinan anak.
Liputanntb.com - MATARAM – Pojok NTB menggelar dialog publik di Meeino Warking, Kota Mataram pada…
Liputanntb.com - Pemerintah Indonesia secara resmi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk Pegawai Negeri…
Liputanntb.com - Mataram – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dispora NTB) menggelar…
Liputanntb.com - Aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar warga dari wilayah Sumbawa Barat di Desa…
Liputanntb.com - Oleh: Lalu Rohadi Rahman, Kandidat Doktor UIN Mataram, dan Dosen di salah satu…
Kecelakaan tragis yang menewaskan 11 guru PAUD asal Mendut, Magelang, saat perjalanan takziah di Purworejo,…