Dari hasil Kesimpulan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa perlunya penguatan kelembagaan baik pengelolaan destinasi dan penguatan kelembagaan asosiasi sebagai partner.
Kolaborasi dan sinergitas antar pemerintah provinsi dan kabupaten juga di singgung, sejauh mana peran pemerintah kabupaten dalam mengambil Langkah kebijakan.
Ketua dewan pendiri Garda Lombok Ainuddin Fahri, menekankan sustainable tourism menjadi penting untuk keberlanjutan pariwisata dengan memperhatikan dan menjaga lingkungan dan melestarikan budaya lokal.
Dikatakannya, hasil Pra Rakornas Kementerian pariwisata RI yang di laksanakan di Jakarta beberapa hari yang lalu, bahwa saat ini menerapkan ramah kebersihan.
Jargonnya pariwisata NTB adalah wisata halal atau friendly muslim dan ditambahkan dengan ramah kebersihan.
Ia mengharapkan Kepala TNGR konsen terhadap penanganan sampah dan pemberdayaan terhadap sumber daya manusia.
Termasuk pemberian ijin pengelolaan objek destinasi yang dikelola oleh pokdarwis dengan catatan harus memenuhi ketentuan yang berlaku serta adanya kesepakatan dengan desa yang bersangkutan.